Cara Mudah Budidaya Semangka


Semangka merupakan salah satu jenis buah yang sangat populer di Indonesia. Rasanya yang manis dan kandungan air yang tinggi menjadi alternatif pilihan buah yang menyehatkan dan juga menyegarkan. Jenis semangka yang cukup dikenal adalah semangka merah, semangka kuning, serta semangka non biji. Berikut ini tips cara budidaya semangka untuk mendapatkan hasil panen maksimal.



1. Memilih Lahan
Semangka membutuhkan kondisi iklim atau cuaca yang hangat agar dapat tumbuh secara sempurna. Biji semangka memerlukan suhu sekitar 25° - 30° C untuk berkecambah dan tumbuh. Ini salah satu faktor pertimbangan dalam memilih lahan yang tepat untuk budidaya semangka. Selain itu, pengolahan tanah penanaman semangka juga sangat penting, diperlukan pengolahan agar tanah menjadi gembur.

Lahan yang telah disiapkan dibuat bedengan sebagai tempat menanam biji semangka. Sebelum tanam 1 - 2 hari sebelumnya siram dengan SUPERNASA 6 kg per Ha. Jarak antar tanaman sekitar 1 m dengan lebar bedengan sekitar 3 m.

2. Mempersiapkan Bibit
Bibit dipersiapkan dengan cara menanam atau menyemai biji. Biji semangka terlebih dulu direndam dalam Hormonik dengan dosis 1 tutup botol dalam 2 liter air. Rendaman biji dikecambahkan dengan cara dibasahi dan diperam dalam kertas sampul atau koran selama 1 - 2 hari. Setelah proses pembibitan maka biji akan berkecambah, kemudian dipindahkan ke media persemaian. Bibit dengan calon akar sepanjang 2 mm dapat disemai dalam polybag  dengan kedalaman 1 - 1,5 cm. Letakkan polybag atau kantong persemaian di bawah  sinar matahari dan disiram 1 - 2 kali sehari sampai dengan bibit berumur 12 - 14 hari sebelum dipindahkan ke lahan tanam.

3. Pemindahan ke Lahan Tanam
Waktu pemindahan sebaiknya dilakukan sore hari dengan cara memasukkan bibit beserta tanah ke dalam lahan dengan melepas polybag yang digunakan untuk menyemai. Cara tanam semangka dengan tanam system tunggal, jarak pohon yang ideal adalah 90 hingga 100 cm x 3 m. Apabila dengan sistem ganda atau dua baris tanaman, buat jarak 90 hingga 100 cm x 6 atau 7 meter.

4. Pemupukan
Bedengan diberi air hingga cukup basah dan beri pupuk organik sebelum bibit dipindahkan ke lahan. Bedengan kemudian diratakan sehingga plastik hitam perak dapat menempel dengan sempurna. Plastik hitam perak sebagai bagian dari teknik budidaya semangka intensif dapat diaplikasikan dengan posisi warna hitam menghadap ke bawah dan diaplikasikan pada saat matahari sedang bersinar atau sekitar pukul 09.00 - 14.00.

Adapun salah satu proses perawatan tanaman adalah dengan penggunaan pupuk kandang. Pilih kondisi pupuk kandang yang sudah jadi. Pupuk kandang yang belum jadi akan membuat tanaman semangka kerdil atau layu. Pupuk organik dapat digunakan sebagai alternatif pemupukan selain penggunaan pupuk ZA, Urea, TSP dan KCl. Pemupukan dapat dilakukan hanya sekali saja.

Jenis tanah juga menjadi bahan pertimbangan pemupukan.Tanah berpasir  memerlukan pupuk lebih banyak dibandingkan jenis tanah yang lebih liat.

5. Pemeliharaan dan Manfaat Plastik Hitam Perak
Alternatif cara budidaya semangka intensif adalah dengan aplikasi plastik hitam perak. Aplikasi yang rapat dengan tanah bedengan dan warna  hitam dari plastik akan mencegah rumput serta gulma untuk tumbuh di sekitar tanaman semangka. Plastik dengan sisi perak menghadap ke matahari juga berfungsi menjaga suhu tanah serta menjaga kelembaban tanah sehingga mengurangi keperluan penyiraman.

Tanaman semangka perlu penyuluran ranting, hal ini dimaksudkan agar ranting tidak terlalu berhimpit. Posisi ranting yang berhimpitan dapat menyebabkan bunga mudah rontok serta memudahkan timbulnya penyakit.

6. Pemanenan
Perempelan buah dilakukan pada buah yang tumbuh pada pangkal batang tanaman semangka. Sisakan 1 atau 3 buah semangka yang terletak kurang lebih 1 meter dari pangkal batang. Semangka jenis besar sebaiknya menyisakan 2 buah saja dalam satu batang. Sedangkan untuk jenis semangka kecil dapat disisakan sebanyak 3 hingga 4 buah. Panen dapat dilakukan setelah 65 - 75 hari sejak bibit dipindahtanam.

Semangka yang telah siap dipanen biasanya memiliki ciri-ciri daun buah sudah mulai layu, serta bila dipukul berbunyi “puk” (suara berat). Semangka bisa dipanen setiap hari, jumlah buah yang dipanen bisa disesuaikan dengan permintaan pasar agar kondisi buah tetap terjaga. Untuk memanennya bisa menggunakan gunting atau pisau untuk memotong bagian tangkai sekitar 3 - 5 cm dari pangkal buah.