Cara Budidaya Terung


Terung atau dalam bahasa Jawa disebut terong, merupakan sayuran yang layak untuk dibudidayakan. Terung memiliki banyak kandungan gizi, seperti vitamin K, kalsium, mineral bioflavonoid, serta berbagai mineral lainnya. Selain itu, terung bermanfaat untuk kesehatan tubuh, diantaranya mencegah diabetes, sebagai nutrisi untuk otak, mengurangi kolesterol jahat, menguatkan tulang dan mengontrol tekanan darah tinggi.


Anda dapat menanam tanaman terung sendiri dengan memakai polybag. Media tanam dengan polybag tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga Anda bisa melakukannya di rumah Anda. Ada beberapa cara yang harus diperhatikan untuk budidaya terung dalam polybag.

1. Pemilihan Bibit
Bibit terung dapat diperoleh dengan pembibitan sendiri, yaitu dengan cara mengambil biji dari terung ungu yang sudah tua. Biarkan buah terung yang khusus diperuntukkan sebagai bibit sampai benar-benar tua dan membusuk di pohon, setelah itu ambil dan pisahkan biji-bijinya. Buah yang dijadikan bibit sebaiknya buah terung yang memiliki kondisi fisik bagus (tidak terserang hama, dan bentuknya sempurna).

Setelah biji-biji diambil, jemur biji terung di terik matahari namun jangan terlalu lama, sekitar 2 jam. Kemudian letakkan di area yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Jemur selama 4 - 5 hari agar biji terung benar-benar kering.

Buatlah area penyemaian dengan ukuran 50 x 50 cm, gemburkan dengan menggunakan cangkul dan bentuk menggunduk seperti tegalan. Selain membibit sendiri, Anda juga bisa membeli bibit terung di toko pertanian. Anda dapat memilih bibit terung sesuai keinginan. Pilihlah bibit yang tanggal kadaluarsanya masih cukup lama.

2. Penyemaian Bibit
Siram dengan SUPERNASA dengan dosis 2 sendok makan dalam 2 liter air, siram sedikit air saja jangan terlalu banyak karena dikhawatirkan menyebabkan perkembangan jamur. Setelah itu, taburkan benih terung secara merata sesuai dengan kebutuhan (disesuaikan dengan jumlah polybag yang akan ditanami).

Taburi biji terung yang disebar dengan menggunakan tanah secara merata dan tipis, beri penutup pada bagian atasnya dengan jarak sekitar 30 - 40 cm dari permukaan tanah. Hal ini diperuntukkan agar kelembaban area semaian tetap terjaga dan menjaga agar biji terung tidak bertaburan saat terkena hujan atau penyiraman.

Lakukan penyiraman secara teratur pagi dan sore hari sampai bibit terung ungu siap dipindahkan. Lakukan juga pencabutan rumput-rumput yang ikut tumbuh di area penyemaian.

3. Menyiapkan Polybag
Siapkan polybag dengan ukuran yang sedang (40 x 50 cm), isi dengan tanah yang gembur dan campurkan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 3 : 1 (3 tanah, 1 pupuk). Isilah polybag sampai hampir penuh (sisakan polybag sekitar 10 cm), letakkan polybag di area yang teduh dan untuk mengurangi serangan jamur maka taburkan setengah sendok makan GLIO setiap polybag dan biarkan selama 2 hari sebelum ditanami.

4. Penanaman Bibit Terung
Bibit sudah bisa dipindahkan ke polybag setelah bibit memiliki 4 - 5 helai daun. Lakukan penyiraman terlebih dahulu pada semaian sebelum mencabut bibit. Cabut bibit secara perlahan agar tidak merusak akarnya.

Buat lubang di tanah pada polybag yang telah disiapkan dengan menggunakan jari atau tongkat kayu sedalam 5 - 10 cm. Tanam bibit terung sebanyak 1 bibit per polybag. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tidak terlalu panas, lakukan penyiraman setelah penanaman dilakukan.

5. Perawatan Terung
Penyiraman harus dilakukan setiap pagi dan sore hari. Jika musim hujan penyiraman dapat dihentikan. Perawatan lainnya adalah membersihkan rumput yang tumbuh di polybag. Pemberian pupuk juga dilakukan secara berkala, pemberian NPK sesuai umur dan tentu saja penyemprotan rutin POC Nasa 3 tutup botol dan Hormonik 1 tutup botol dalam 12 - 15 liter air, semprotkan 1 - 2 minggu sekali.

Lakukan perawatan yang rutin terhadap terung, petik daun yang diserang hama, dan cabut tanaman terung yang sudah terserang hama agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Cara menanam terung ungu dalam polybag ini juga dapat dilakukan di dalam pot. Selamat mencoba... !

Baca juga :

Cara Budidaya Seledri

8 Jenis Hama Tanaman Hidroponik

Cara Budidaya Pisang